KKB-OPM: Kenapa Kamu Begitu-?
Diterbitkan Minggu, 19 September, 2021 by NKRIPOST
KKB-OPM : Kenapa Kamu Begitu-? (Pemimpin Perlu Refleksi)
Organisasi Papua Merdeka adalah sapaan akrab bagi gerakan pro kemerdekaan Papua yang dipicu oleh sikap Pemerintah Indonesia sejak tahun 1963, di mana tepatnya tanggal 1 Mei 1963 Irian Jaya kembali ke pangkuan NKRI dan mulai itulah muncul berbagai permasalahan terkait pembangunan, Indonesia Timur kurang mendapat perhatian dari Pemerintah Pusat sehingga muncullah pemikiran tentang sosok anak tiri yang kurang diperhatikan.
Berdasar pada peritiwa itulah maka sebagian orang Papua yang radikal menuntut supaya Papua berdiri sendiri sebagai sebuah bangsa karena ketidakadilan yang mereka rasakan. Di bawah pimpinan Ferry Owan, seorang ex anggota Batalion Sukarelawan Papua yang dibentuk oleh Belanda mereka mulai gencar melakukan berbagai strategi pembelotan terhadap kebijakan Pemerintah Indonesia. 26 Juli 1965 OPM mulai beroperasi dan hingga saat ini strategi-strateginya semakin mengganas. OPM yang sejak awal hanya buat untuk menuntut perhatian dari Pemerintah Indonesia kini telah menjadi semakin liar dan tanpa arah melakukan berbagai serangan bersenjata yang meresahkan warga dan aparat keamanan.
Papua Terlanjur Sakit Hati- Pemerintah Perlu Introspeksi.Jika dilihat dari sudut pandang sebab-akibat, segala sesuatu yang terjadi tidak tanpa sebab, semua akibat yang terjadi karena ada penyebabnya. Maka dari kaca mata ini bisa dilihat bahwa kasus OPM yang awalnya terjadi disebabkan oleh kurangnya perhatian Pemerintah Indonesia terhadap pembangunan dan kesejahteraan rakyat di bagian Timur khususnya Papua.
Namun kini semua perjuangan pembelaan hak dan martabat rakyat Papua telah bermutasi menjadi sebuah organisasi teroris yang sangat meresahkan dan berpengaruh pada disintegrasi bangsa.
Masalah tejadi hampir di semua elemen kenegaraan bukan hanya pada bidang Ekonomi dan Politik saja tetapi sudah terinfeksi pada bidang Sosial-Budaya dan juga Pertahan dan Keamanan. Dengan demikian Pemerintah perlu kembali berefleksi tentang norma dasar hidup bangsa Indonesia yakni Ketuhanan,Kemanusiaan, Persatuan,Kerakyatan dan kesejahteraan agar mampu mengatasi krisis yang terjadi.
Maka implementasi dari hasil refleksi Pancasila ini telah dibuktikan oleh Presiden Joko Widodo, pemerataan pembangunan di seluruh pelosok tanah air kini mulai terasa. Papua yang dulunya dianaktirikan kini telah mendapat perhatian lebih dalam hal pembangunan infrastuktur daerah, kesejahteraan rakyat makin terjamin dan yang terpenting orang Papua kembali merasakan dan menyadari bahwa mereka memang masih dan akan selamanya menjadi bagian dari bangsa Indonesia.
Lalu pertanyaannya mengapa OPM masih berupaya untuk mendukung kemerdekaan Papua untuk berdiri menjadi sebuah negara. Pada dasarnya orang-orang yang tergabung dalam kelompok kriminal bersenjata OPM adalah mereka yang boleh dibilang telah terlanjur sakit hati dengan kebijakan Pemerintah Indonesia di masa silam namun kini suasananya menjadi semakin karena telah terindoktrin oleh berbagai pengaruh dari luar yang ingin memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. Untuk itu maka berbagai cara telah dilakukan oleh Pemerintah untuk melindungi tanah air ini dari perpecahan mulai dari strategi Politik, Ekonomi, Pertahanan dan Keamanan semuanya di-upgrade. Restorasi politik, pembangunan infrasturktur, dan penempatan personel gabungan TNI-POLRI semakin memperat Papua sebagai wilayah NKRI.
Indonesia adalah negara yang berdiri di atas dasar yang kokoh yakni Pancasila, maka untuk menjaga kestabilan kehidupan setiap warga negara perlu menghayati dan meresapi Pancasila sebagai filsafat hidup karena dengan begitu walaupun Indonesia diterpa berbagai ancaman tidak akan merubuhkannya.
Pemimpin yang baik adalah warga negara yang Pancasilais yang melihat kebutuhan dan kesejahteraan bersama sebagai bagian dari dirinya yang perlu diperjuangkan.
Oleh: Melkior Triraja LaloMahasiswa Fakultas Filsafat UNWIRA-Kupang