Kim Taolin, Sosok Pendiam
Diterbitkan Kamis, 16 September, 2021 by NKRIPOST
NKRIPOST, MALAKA – Kim Taolin, punya nama lengkap Louise Lucky Taolin, S. Sos, Wakil Bupati Malaka saat ini. Sosok yang tidak banyak bicara. Bicara apa adanya. Suka mendengar, terkesan lamban menanggapi. Kadang cepat merespons dalam kata dan sikap penuh tata krama. Kim, memang sosok pendiam.
Kim, lahir pada 16 September 1983. Anak ke-2 almarhum Taolin Ludovikus, BA (mantan Wakil Bupati Belu), ayahnya dan Theresia Noy, ibundanya. Kim yang kecil, selalu disayangi orang tua dan keluarga. Boleh dibilang Kim dimanja, sehingga membuatnya betah dan tidak suka keluar rumah untuk bermain dengan teman-teman seumuran. Teman-temannya diajak bermain “mobil-mobilan” dalam suasana kebersamaan dan saling melayani.
Sekarang, Kim menjabat Wakil Bupati Malaka saat ini berumur 38 tahun. Karier politik yang dicapai saat ini tanpa ada yang bisa memprediksi. Kim jadi “orang besar” dalam suasana keluarga yang sederhana dan rendah hati. Karier yang dicapai dengan bermandi peluh dan linangan air mata ketika almarhum ayahnya pergi untuk selamanya dan hanya menitipkan pesan. “Ingat, Kim,” begitu suara-suara serak Bapak Ludo (akrab disapa) dalam rekaman suara yang diperdengarkan Oscar Taolin, saudara kandungnya, beberapa waktu lalu.
Itu pengalaman yang menyakitkan hati. Memang, rasa mendera kalbu ketika itu Kim memakaikan sendal kepada ayahnya sesaat sebelum diberangkatkan ke Jawa untuk berobat. Saat itu, Kim hanya diam dan terus diam, meski sangat mengharapkan kehadiran sang ayah untuk mendampinginya dalam tarung politik Pilkada Malaka, silam. Hanya diam dan tanpa mengetahui kehendak Tuhan, yang empunya kehidupan. Tidak disadari kebersamaan itu, kesempatan terakhir bagi Kim menunjukkan sikap cinta dan sayang orang tua. Ternyata, kepergiaan sang ayah itu, suatu perpisahan untuk selamanya.
Meski pendiam, Kim punya keberanian. Hobinya pacuan kuda dan suka bermain mobil off road di medan-medan menantang. Pendiam dan pemberani, dua sikap yang mempertentangkan daya juang hidup untuk meraih cita-cita. Hidup dijalani dengan keberanian dalam sikap tenang dan kepercayaan diri yang kuat penuh harapan. Sosoknya yang pendiam dan penuh pengharapan tercetus dari lagu kesukaannya, Langit Masih Biru, karya Kicky Ab.
Begini penggalan syairnya, “Jangan buang air gula, kalau memang tak suka. “……jangan buang air mata…….karena masih ada aku di sini….”. Semirip cetusan hati dan citra kediriannya, Kim ingin menitipkan pesan bijak melalui sikap diam, tenang dan berani untuk tidak boleh menyerah kepada keadaan.
Penggalan syair lagu Langit masih biru sebenarnya mengejawantahkan nilai hidup bijak yang baik, hidup harus punya impian. Impian untuk melayani dengan ketenangan. Melayani, perihal tangan terbuka bukan tertutup. Ketika tangan kanan memberi, tangan kiri tidak boleh mengetahuinya. Ketenangan dalam melayani menempatkan hidup sebagai nilai yang ekuivalen dengan melayani. Itulah hidup yang melayani. Proficiat dan selamat ulang tahun ke-38, Wakil Bupati Malaka. Semoga sehat dan sukses selalu ! (Mans )