Gedung Gereja Dijadikan Untuk Sekolah, Apa Kata Pemerintah
Diterbitkan Jumat, 25 Juni, 2021 by NKRIPOST
Nkripost, SoE/TTS – Anggota DPRD TTS Puterzius I.Kefi bersama masyarakat desa Nekmese melakukan kerja bakti dan menata kondisi Sekolah SMP Negeri Eno yang cukup memprihatinkan, kerja bakti tersebut juga sebagai tanda peduli dan juga motivasi kepada para orang tua siswa agar yakin dalam menyekolahkan anak di SMP N Eno karena selama ini siswa bersekolah dengan jarak yang cukup jauh.
SMP N Eno yang baru saja dibangun beberapa Tahun yang lalu adalah suatu sekolah titipan dari SMP SATAP OEFAU Yang berada Di lokasi desa Boti kecamatan Ki’E kabupaten TTS, dan Alasan dibangunnya SMP Negeri Eno dikarenakan kondisi jarak yang Sangat Jauh sehingga mempersulit anak-anak untuk bersekolah, jaraknya berkisar 4-5 Km yang harus ditempuh siswa-siswi.
Anggota DPRD TTS Piterzius kepada Nkripost.co mengatakan bahwa,mengingat jarak yang jauh sehingga mempersulit generasi muda yang ingin bersekolah,
Akhirnya Piterzius bersepakat bersama seluruh tokoh yang ada di Desa Nekmese untuk membangun gedung sekolah di desa Nekmese dalam mengantisipasi angka putus sekolah.
Dikatakan bahwa,dengan kondisi jarak akhirnya para tokoh adat bersepakat dan dibiayai oleh Piterzius I.Kefi agar sementara waktu ini mereka merehab gedung Gereja Lama Kanaan Nunuhboko untuk bersekolah.
Dan pada hari kamis kemarin,Pitter bersama masyarakat bergotong royong merehab gedung Gereja sebagai tanda untuk meyakinkan para orang tua yang berada di Desa Nekmese agar kedepannya tidak menyekolahkan anak di jauh-jauh,karena SMP yang baru saja dibangun sudah memiliki 11 orang guru.
Dijelaskan Piter dalam sapaan akrab media ini, bahwa SMP Negeri Eno saat memiliki 32 siswa -siswi terdiri dari kelas 8 dan 9, dan tahun ini sudah dipastikan akan menerima siswa baru dari 2 sekolah dasar (SD) yakni SD Negeri Bele II dan SD Inpres Oesena dan jumalah siswa akan mencapai Enampuluhan.ujarnya
diwawancarai terpisah penanggung jawab sekolah Marthinus Kefi,menjelaskan bahwa memang saat ini banyak kendala yang di alamai seperti SK Opersaional karena pada waktu itu terkendala dengan lahan,tetapi saat ini lahan sudah ada, dan selaku penanggung jawab bersama para guru berharap agar kalau dapat proses pendirian SK operasional ketika di ajukan ke atas bisa diterima untuk berdiri sendiri.cetusnya
sedangkan kepala sekolah SD Negeri Belle II saat diwawancarai Nkripost.co Barnabas selan,S.Th yang juga salah satu guru agama Di SMP tersebut memastikan bahwa dari pihak SD akan mendaftarakan kurang lebih 40 siswa-siswi untuk melanjutkan studi di SMP N Eno.
selain itu Barnabas juga menjelaskan keluhan mereka sebagai guru yang berkaitan dengan ATK dan juga jaminan para guru,Selan Mengatakan ” saat ini kami berjalan tidak memikirkan tunjangan karena kami mau untuk bangun kampung kami,intinya perlengkapan ATK itu harus ada agar kami bisa tidak kesulitan dalam melayani anak-anak”,pungkas Selan
Dilanjutkan bahwa,saat ini Mereka dibantu oleh Piterzius Kefi anggota DPRD TTS yang juga anak asli yang sudah membantu mereka dalam memfasilitasi para guru dan juga ATK di sekolah.
Ditambahkan singkat lagi dari Anggota DPRD TTS Piterzius I.Kefi bahwa ” hari ini kita tidak bisa melihat teman-teman eksekutif berjalan sendiri, artinya bahwa ketika ada aspirasi..tidak lagi kita menunggu pemerintah..kalau masih bisa kita lakukan ia kita lakukan dengan swadaya bersama..agar memupuk nilai gotong royong ditengah masyarakat.,dengan tetap berharap kepada Pemerintah terhadap bagian2 yang tidak bisa kita lakukan.
senada dikatakan ketiga orang sumber diatas dengan harapan yang sama bahwa semoga dengan adanya sekolah ini para orang tua di Desa Nekmese tidak kawatir tidak lagi menyekolahkan anak-anak diluar desa karena Sekolah sudah berada di kampung sendiri.
Selain itu mereka juga berharap, karena dengan SK yang saat ini masih dalam proses semoga berjalan lancar, dan dipermudah pemerintah agar SMP Tersebut memiliki SK dalam waktu dekat agar mereka bisa berdiri sendiri,karena saat ini masih menitip di SMP N Oefau.
Laporan Kabiro TTS
Rhey Arnold Natonis