Sosialisasi 3M Di Masa Pandemi, Optimalkan Peran Takmir Surau, Langgar, Mushola Dan Masjid
Diterbitkan Rabu, 9 Desember, 2020 by NKRIPOST
Wakil Ketua DPRD Jepara, H. Pratikno
NKRIPOST, JEPARA – Posisi Jepara yang semakin mendekat ke zona merah, dalam peta risiko Covid-19 dengan hanya terpaut nilai 0,02 dengan zona risiko tinggi, membuat kalangan DPRD yang selama ini telah memberikan kepercayaan kepada Satgas Penanganan Covid-19, kembali menyuarakan keprihatinannya. “Hingga 9 bulan ini kami melihat masyarakat masih saja ditempatkan sebagai obyek gerakan. Belum sebagai subyek yang diberdayakan untuk bersama-sama melawan penyebaran virus ini,” ujar Wakil Ketua DPRD H. Pratikno.
Padahal jika masyarakat dan juga tokoh masyarakat diajak dan dilibatkan, saya yakin mereka akan bersedia. “Salah satu ciri masyarakat Jepara adalah memiliki harga diri yang tinggi dan mandiri. Jika hanya di perintah tentu tidak efektif. Apalagi selama ini hanya tampak aktivitas seremonial,” ujarnya.
Karena itu Pratikno menyarankan agar Bupati dan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Jepara, untuk segera menggerakkan semua elemen masyarakat mulai dari tingkat padukuhan. Pergerakan lebih efektif, bukan hanya yang ada di dalam struktur Satgas Desa atau Satgas Jogo Tonggo, tetapi semua unsur dari tingkat RT dan RW.
“Gerak kan semua elemen secara berjenjang, mulai tokoh masyarakat dan tokoh agama yang memiliki jaringan umat sampai tingkat desa, seperti Ormas Nahdlatul Ulama dan Muhamadiyah,” cetusnya.
Ajak para tokoh agama dari unsur Ormas Agama yang sekaligus juga pengelola mushola atau masjid di wilayah Kabupaten Jepara seperti TAKMIR untuk mensosialisasikan dan menganjurkan terus menerus tiap subuh hingga waktu sholat Isya, betapa persoalan dan penanganan Covid-19 ini menjadi tugas bersama tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh-tokoh agama.
“Saya yakin dari beliau-beliau akan muncul pemikiran dan solusi yang implementatif,” ungkap Pratikno yang juga Ketua DPD Partai Nasdem Jepara dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jepara yang sangat peduli dan getol mensosialisasikan penting nya M3, untuk menghindari klaster-klaster baru Ia juga menjelaskan, pelibatan para pengurus masjid, mushola, gereja, dan vihara dalam gerakan untuk menekan penyebaran Pandemi Covid-19.
“Tetapi gerakan harus dimulai dengan dialog agar mereka menjadi subyek atau pelaku gerakan disiplin menjalankan protokol kesehatan ini,” terang H. Pratikno.
Menurut H. Pratikno, memahamkan tentang wabah ini juga bagian penting yang harus dilakukan. “Sebab jika tidak memiliki pengetahuan tentang hal tersebut, mereka bisa kesulitan menghadapi warga yang bertanya. Bagus jika dibuat buku saku kecil untuk memudahkan mereka mensosialisasikan protokol kesehatan dan sikap yang harus diambil oleh masyarakat,” tambahnya.
Dukungan sosialisasi diperlukan dari TAKMIR atau Jamaah di Surau, Langgar, Mushola dan Masjid, untuk menyiarkan lewat Speaker Aktive atau Sound Sistem, kepada warga sekitar, untuk peduli dengan bahaya Covid-19, dengan seruan-seruan mengikuti Protokol Kesehatan, yaitu Jangan mengabaikan Memakai Masker, rajin Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak.
Ia berharap Satgas dapat bekerja dengan sungguh-sungguh dan cepat, sebab jika Covid-19 ini semakin meraja lela maka pemulihan ekonomi, sosial, budaya dan keagamaan bisa terus terganggu.
NKRIPOST – Purnomo
Editor : Tatang. S